Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Kata sambutan PERNIKAHAN Mempelai Pria Kristen

Kali ini kita akan mengulas contoh Kata sambutan PERNIKAHAN Mempelai Pria Kristen maupun mempelai wanita.

Contoh kata sambutan pihak mempelai pria / wanita Kristen dibawah ini bisa Anda gunakan sebagai referensi ketika hendak memberikan sambutan dalam resepsi pernikahan keluarga Kristen.
 
Kata sambutan PERNIKAHAN Mempelai Pria Kristen (ilustrasi foto)
Perlu kami tekankan bahwa contoh kata sambutan mempelai pria Kristen ini kami lansir dari laman eddiedandel.blogspot.com

Contoh Kata sambutan PERNIKAHAN Mempelai Pria Kristen


Dibuat oleh: Fredrik Dandel, ST.

Pendahuluan

Salam sejahtera dalam Kasih Kristus ....... Shaloom !!!. Pertama-tama saya ingin mengajak kita semua menaikan puji dan syukur ke hadirat Bapa di Sorga karena Dengan limpahan rahmatNya jua kita berkumpul disini untuk acara pernikahan kedua ananda tercinta……………. dengan …….......… (nama lengkap kedua mempelai wanita dan pria).

Yang Terhormat ...................
(Sebutkan satu per satu Nama dan Jabatan Para Tokoh-Tokoh Masyarakat dan Tokoh-Tokoh Agama yang hadir atau yang mewakili).

Hadirin yang kami muliakan. Perlu saya jelaskan mengapa saya harus berada di podium yang terhormat ini mewakili keluarga yang bersukacita untuk menyampaikan sambutan ini, saya adalah ...................................
(jelaskan latar belakang hubungan saudara dengan keluarga mempelai). Oleh sebab selayaknya atas nama Keluarga Besar ............................. dan ........................
(sebut Nama Keluarga Besar Mempelai Wanita dan Keluarga Besar Mempelai Pria) serta Kedua Mempelai, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada sekalian undangan yang telah berkenan meluangkan waktu, melangkahkan kaki ketempat ini dalam memenuhi undangan. 

Hari ini kita sekalian yang hadir turut menjadi saksi dipersatukannya kedua ananda tercinta ....................
(sebut nama mempelai pria dan wanita) menjadi suami istri. Tentunya moment seperti begini bukanlah suatu moment yang biasa-biasa saja, sekalipun sepertinya kita telah menjadi sering / berulang-ulang kali menghadiri resepsi pernikahan saudara-saudari kita yang lain pada waktu dan tempat yang berbeda. Tetapi ketika ketika merenungkan sejenak, bahwa dipersatukannya kedua insan sebagai ciptaan Allah yang termulia ini dalam membangun sebuah rumah tangga baru untuk jangka waktu seumur hidup, maka kita akan datang kepada suatu kesimpulan bahwa benar, ini adalah suatu peristiwa yang luar biasa, suatu peristiwa yang selalu dirindukan oleh Allah untuk diwujudkan kepada umat yang dikasihi-Nya.

Saya percaya, bahwa ketika Adam sadar bahwa ia telah ada di Taman Eden, secara naluriah tentunya ia tidak menghendaki hidup seorang diri, ia akan berjalan kesana-kemari mencari seorang teman – seorang teman hidup. Allah sangat mengerti itu, sehingga Allah menjadikan seorang penolong bagi Adam, seorang penolong yang sepadan dengan dia bukan dari ciptaan Allah yang lain yang sebelumnya terjadi melalui perkataan Allah semata, tetapi dia dibentuk oleh Allah dari salah satu tulang rusuk Adam. Demikian juga halnya dengan kedua ananda tercinta yang tengah duduk sebagai mempelai yang sangat berbahagia ini. Mula pertama mereka bertemu, ketika dua pasang mata beradu pandang, yang kemudian melahirkan getar-getar cinta dalam kalbu, disusul dengan tangan yang berjabat untuk saling mengenal, terpatrilah dalam suatu ungkapan yang dikeluarkan lewat bibir yang menyanyikan melodi “........... I Love You”, (............... selingi dengan cerita yang dikemas dengan sedikit canda tentang bagaimana kedua mempelai dulunya saling mengungkapkan rasa cinta).

Dari ungkapan yang bersambut itulah kedua sejoli muda merajut hari-hari indah bersama yang tentunya pula diselingi dengan bumbu-bumbu yang sesekali pedas, asin, tawar dan lain sebagainya. Tidaklah muda untuk melewati saat-saat yang kebanyakan orang menyebutnya sebagai “masa pertunangan” atau “berpacaran” tersebut. Kenyataanya .........., ada pula yang kemudian memutuskan untuk mengakhiri / tidak melanjutkannya lagi dengan lain perkataan .......... “p u t u s”.

Jika kedua insan muda ini, tetap setia dan dengan sangat yakin, ..................... (mempelai pria) berkata kepada .......................... (mempelai wanita) :

“Engkau adalah tulang rusuk-ku yang selama ini aku cari-cari”. Sedangkan ..................(mempelai wanita) juga tidak kalah serunya mengatakan kepada ..................(mempelai pria) : “Ya benar, aku lahir untuk-mu, dan kau tercipta hanya untuk-ku .......... kita adalah satu”. Dengan keyakinan itu, akhirnya keduanya memutuskan bahwa pada hari ini cinta mereka akan diikat dalam suatu ikatan nikah yang kudus di hadapan Allah yang disaksikan oleh kita sekalian, tentulah hal ini patutlah kita syukuri dengan rasa syukur yang dalam kepada Dia, Allah yang mempersatukan mereka.

Nasehat Kepada Kedua Mempelai :

Kedua Ananda yang terkasih, mengarungi bahtera rumah tangga bukannya tanpa persoalan. Sadarlah bahwa di bawah kolom langit ini, tidak ada satupun manusia yang hidup tanpa persoalan. Sebagai orang yang telah lebih dahulu mengalaminya, saya ingin katakan bahwa justru lewat persoalan tersebut kita akan dibentuk sebagai pribadi yang semakin dewasa. Seni dalam pernikahan adalah ketika kita mampu mengatasi berbagai-bagai persoalan dalam rumah tangga kita.

Ketika suatu persoalan datang, tidak perlu saling melemparkan kesalahan. Mengatasi masalah secara bersama-sama dengan pikiran dingin disertai doa yang sungguh-sungguh kepada Allah yang telah mempersatukan kalian berdua, merupakan sebuah solusi yang sangat arif.

Ingat, kalian berdua telah menjadi satu bukan lagi dua. Persoalan suami akan menjadi persoalan istri, kebutuhan suami juga akan menjadi kebutuhan istri. Ketika istri menderita sakit, suami pun turut merasakannya.

Ketika suami mengalami sukacita, istri pun akan turut menikmatinya. Ananda …………., Ayah dan Ibu berpesan, cintailah istrimu, kasihilah dia sebagaimana engkau mengasihi tubuhmu sendiri, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu.

Ananda ……………., cintailah suamimu, hormatilah dia sebagaimana selayaknya engkau menghormati junjunganmu, jagalah kehormatannya, berilah dia ketenangan dan kedamaian dalam rumah tanggamu. Bawalah biduk rumah tangga-mu pada suatu tujuan yang dikehendaki oleh Allah. Jadikan Jesus sebagai Jurumudi-nya. Jikalau baik keadaan-mu untuk melakukan kebenaran Firman Allah, dipastikan bahwa bahtera rumah tangga-mu akan sampai pada suatu tujuan yang indah dan yang tentunya sangat membahagiakan.

Harapan Kepada Orang Tua Kedua Mempelai

Selanjutnya, kepada orang tua dari kedua mempelai, doa restu Ayah dan Bunda adalah berkat yang sangat istimewa bagi kedua ananda. Kawali setiap langkah ananda berdua dengan doa yang tulus dan tanpa jemu-jemu, nasehati keduanya dengan sabar, bimbinglah hidup rumah tangga mereka dengan teladan kasih. Sampai kapanpun kasih dan teladan yang baik dari orang tua tak akan pernah pupus dimakan waktu. Itu akan menjadi bekal dalam perjalanan rumah tangga kedua ananda tercinta.

Mohon Doa Restu dari Undangan yang Hadir
 
Kepada seluruh undangan dan hadirin yang mulia, doa restu kalian sangatlah diharapkan. Kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i di tempat ini merupakan suatu bentuk peran serta dalam mewujudkan kerinduan kedua ananda terkasih dalam menciptakan kehidupan rumah tangga yang bahagia. Kami sangat berterima kasih untuk itu.

Penutup

Akhirnya marilah kita semua memanjatkan puji dan syukur kepada Jesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga yang telah berkenan memberkati kita semua yang hadir, orang tua dan keluarga kedua mempelai, teristimewa memberkati kedua mempelai dalam menggapai keluarga yang sakinah. Demikianlah kata sambutan kami, mohon maaf yang sebesar-besarnya bila terdapat kesalahan dan kekhilafan kami. Shalooom !!!